Kategori
Review

Para Priyayi

Kali ini saya mau review tentang buku bacaan saya minggu ini. Beberapa hari yang lalu saya baru selesai membaca sebuah novel sastra berjudul Para Priyayi. Ini pertama kalinya saya baca novel sastra Indonesia. Novel sastra lain yang sebelumnya pernah saya baca berjudul Where the Mountain meets the moon. Namun buku ini sendiri karangan seorang penulis asal Amerika-China bernama Grace Lin. Settingnya pun berada di China. Sementara Para Priyayi adalah novel sastra Jawa dengan setting atau latar belakang di Ngawi Jawa Timur pada tahun 19-an.

Plot dan ceritanya sangat baru dan menarik bagi saya. Banyak kata-kata percakapan dalam buku yang ditulis dengan bahasa jawa. Baik bahasa jawa dalam tingkat halus sampai bahasa jawa kasar. Dan yang paling menarik adalah karena buku ini ditulis dengan setting tahun 1910-an. Disaat pada masa-masa itu jalanan belum beraspal.

Hal lain yang menarik bagi saya adalah tentang priyayi pada jaman itu. Jadi hanya orang yang lulus sekolah dengan nilai bagus, atau seseorang yang berpendidikan yang bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus di kota atau menjadi guru. Atau yang bisa disebut priyayi. Hal ini membuat saya berpikir betapa mudahnya bagi anak-anak seusia saya saat ini untuk meraih belajar dan meraih cita-cita setinggi mungkin. Dibandingkan dengan masa-masa dulu saat kebanyakan anak dibutuhkan tenaganya untuk bekerja di sawah, sehingga untuk lulus sekolah dasar dengan nilai bagus pun susah.

Menurut saya buku ini bagus untuk mereka yang ingin memulai membaca novel sastra seperti saya. Ditambah lagi banyak kata-kata dan budaya Jawa yang dimasukkan ke dalam buku ini membuat novel Para Priyayi ini semankin kaya bahasa.

Perlu waktu dua setengah hari bagi saya untuk membaca buku ini sampai selesai. Kebetulan saat ini saya sedang fokus memperdalam bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Jadi saya harus menyempatkan waktu disamping belajar bahasa untuk membaca buku. Namun karena novel ini menarik, jadi saya bisa menyelesaikannya dalam waktu cepat.

Oh iya. Saya tahu novel ini berkat rekomendasi dari Ayah saya. Kalau bukan karena Ayah mungkin saya tidak pernah melirik novel ini. Hehe.

Sekian review buku dari saya hari ini. Mungkin saya akan kembali dengan review buku lain dalam waktu dekat.

– Sofia K

2020 年 7 月 27 日
(二十時三十分)

Kategori
Arsip

Pameran Karya dan Project Q-Tha

Bulan Januari yang lalu, Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah (KBQT) yang aku ikuti mengadakan sebuah pameran karya. Pameran itu diadakan untuk memamerkan karya-karya Tugas Akhir atau TA yang kami buat selama satu semester.

Jadi, selama satu semester atau enam bulan, aku membuat target tentang karya apa yang akan aku buat. Waktu itu aku memilih membuat komik yang bercerita tentang homeschooling. Tapi aku mersa tidak nyaman dengan pilihanku. Sebab saat itu aku sama sekali tidak mempunyai semangat dalam menggambar. Jadi selama enam bulan, aku merasa tertekan untuk membuat komik.

Oh iya. Sesuai dari kesepakatan kami semua, kami sepakat menyebut Tugas Akhir ini dengan ‘Project Q-Tha’. Sebab ‘Tugas Akhir’ terkesan sangat formal. Sementara komunitas kami tidak mengandalkan hal-hal formal seperti itu. Namun karena lebih mudah, aku lebih suka menyebutnya dengan singkatan TA.

*****

Setelah enam bulan, waktu Ujian Tugas Akhir pun tiba. Aku benar-benar gugup dan merasa tidak nyaman saat itu. Karena menurutku karya yang aku buat kurang bagus. Dan aku merasa bahwa membuat komik bukan pilihan yang tepat. Tapi mamaku berkata bahwa itu wajar, sebab ini pertama kalinya aku mengikuti Tugas Akhir.

Waktu aku ditanya para pengujiku, mereka bertanya padaku, kalau aku benar-benar niat ingin mengerjakan TA, TA seperti apa yang ingin kubuat? Dan saat itu aku langsung menjawab, bahwa TA yang sebenarnya ingin kubuat adalah menulis. Lalu aku menceritakan tentang tulisanku selama dua tahun terakhir, bahwa aku sedang menulis tentang pengalaman aku selama menjadi anak homeschooling. Dan bahwa tulisan itu sekarang sudah menjadi sekitar 45 halaman A4.

Jadi aku diberi revisi untuk menyelesaikan tulisanku itu. Pengujiku menanyakan apakah aku sanggup. Dan aku bilang aku sanggup asalkan aku betul-betul niat mengerjakannya.

Selama satu bulan, aku fokus menyelesaikan bukuku. Waktuku tidak lama. Jadi selama liburan akhir semester, aku sibuk mengetik, mengedit, mengetik dan mengedit. Aku tidak pernah tahu aku mempunyai kekuatan sebesar ini kalau aku betul-betul niat. Dan untunglah, aku bisa menyelesaikan tulisan ini dalam kurun waktu satu bulan. Tepat sebelum Pameran Karya. Bahkan aku mencetak bukuku dua hari sebelum pameran.

Mungkin ada dari kalian yang heran kenapa aku sudah lama tidak mengisi blog-ku. Alasan aku sekarang jarang mengunggah tulisan, adalah karena aku sibuk dengan kegiatanku di QT. Jadi terkadang aku susah mengatur jadwalku sendiri. Terutama saat masa-masa Tugas Akhir. Namun sekarang aku mulai belajar untuk mengatur waktuku. Dan menyempatkan waktu untuk menulis di antara kegiatan-kegiatan QT.

Oke, lanjut ke TA. Setelah masa liburan akhir semester selesai, aku masuk kembali pada awal bulan Januari. Saat itu kami langsung disibukkan dengan persiapan Pameran Karya yang akan diadakan tanggal 18 Januari. Kami mulai menata stand pameran, menghias stand, dan lain-lain.

Ketika hari pameran tiba, aku sudah berada di QT sejak pagi-pagi. Karena kami masih harus mempersiapkan stand sebelum pameran karya berlangsung. Sebelum pameran dibuka, ada penyambutan dari dinas pendidikan dan kelurahan Kalibening. Setelah itu ada penyerahan katalog karya dan beberapa pementasan peserta didik KBQT. Barulah pada pukul 11.00 WIB, pameran pun dibuka.

Awalnya aku sempat gugup. Karena memang aku tidak terbiasa berbicara langsung dan menjelaskan karyaku pada orang banyak. Namun aku senang sekali. Di sini, aku belajar banyak hal termasuk berbicara dengan orang-orang yang baru kukenal.

Ini adalah pertama kalinya aku mempublikasikan karyaku langsung pada begitu banyak orang. Ada seorang bapak yang ternyata adalah seniman, yang memuji karyaku dan berkata bahwa bukuku jarang ditemui dan ini adalah karya bagus karena merupakan inovasi baru. Bahkan ada seorang ibu yang berkata apakah ia bisa membeli bukuku.

Di sini aku belajar, selain untuk mengapresiasi karya orang lain, juga untuk mengapresiasi karyaku sendiri. Aku bahagia sekali mendengar hal-hal kecil yang dikatakan orang-orang,

“Semangat ya sofia.”

“Ditunggu nih karyanya”.

Aku memang orang yang sensitif. Disindir sedikit saja aku langsung memikirkannya dalam waktu lama. Namun hal-hal kecil dan positif yang mereka katakan sudah membuatku cukup senang. Aku kembali bersemangat untuk menulis lagi.

Pameran Karya dan Project Q-Tha ini adalah pengalaman yang tak akan kulupakan. Bagaimana waktu itu, aku yang dulunya homeschooling dan selalu mempunyai waktu fleksibel tiba-tiba harus dikejar deadline. Waktu itu aku benar-benar ngebut saat menulis. Namun aku senang melakukannya.

Aku jadi tidak sabar menunggu Project Q-Tha semester depan^_^

~ Sofia Kamila

Kategori
Review

The giraffe and the pelly and me

bukunya sangat bagus! buku ini karangan Roald Dahl, penulis favoritku. yah, mungkin isinya hanya cerita khayalan saja. tapi cukup menarik kok! untuk dibaca! ceritanya tentang empat sahabat yaitu: si jerapah, si pelly, billy, dan si kera. mereka membuat jasa membersihkan jendela. mereka semua sangat ajaib! si jerapah yang lehernya bisa menjadi sangat panjang sehingga bisa mencapai jendela setinggi apapun, si kera yang sangat cekatan membersihkan jendela, dan pelly si pelikan yang mulutnya mampu dijadikan ember. oh iya, dan billy. sebenarnya ia tidak begitu penting di cerita ini. dia hanya ikut kawan-kawannya si jerapah, si pely, dan si kera. eh, siapa sangka, di cerita ini, mereka juga menangkap pencuri lhooo!!! kenapa bisa? bagaimana caranya? ingin tahu? baca saja sendiri!

sofia (20/1/2017)

Kategori
Review

Matilda

Buku Matilda, karya Roald Dahl

aku suka sekali buku Roald Dahl. tulisannya enak dibaca, dan kata-katanya tak ada satu pun yang tak kumengerti. pokoknya bagus! aku paling suka yang berjudul Matilda. ceritanya asik, menarik, bagus, dan sederhana. ceritanya tentang gadis kecil bernama matilda. ia baru berumur 5 tahun tapi sangat pandai. dan dia ingin menyelamatkan guru kesayangannya yaitu miss honey. awal ceritanya menarik, begitu pula akhir ceritanya. tulisannya rapi, dan tak ada satu pun yang terlewatkan. aku membacanya dari pagi sampai siang. saking menariknya sampai cepat sekali aku membacanya. aku tidak sabar untuk menunggu buku berikutnya!

sofia (16/1/2017)

Kategori
Karya

Karyaku untuk Lomba Junio Combat

Ini adalah karya-karyaku yang dikirim untuk lomba Junio Design Combat.

Budaya Indonesia
IMG_6851

Aku menggambar karya ini sejak kemarin, dan baru selesai pagi ini (16 November 2015).

Membantu Mama di Dapur
BRI-Dapur
Aku menggambar ini kemarin (16 November 2015) setelah karya pertamaku dikirim oleh ayah.

Dunia Anak Sekolah

Aku sudah menggambar ini sejak lama. Tapi ayah menyertakannya untuk ikut lomba ini.

ATM BRI

BRI-PerpusBRI

Ruang Makan
a2c12e91d1698e20100d5ecf145413b7

Aku tidak membuat ini untuk lomba. Tapi ayah mengirimkan karyaku ini sebagai karya pertama.

Dunia Anak

IMG_6877

Keterangan: Junio Design Combat adalah kompetisi desain kartu debit Tabungan BRI Junio yang dibagi dalam 3 kategori yaitu SD, SMP dan Umum (SMA ke atas). Lomba berlangsung sejak akhir September hingga 17 November 2015.

Tulisan ini dibantu oleh Ayah.

Kategori
Karya

Memancing

Eksperimen Vine pertama. Gambar oleh Sofia. Kamera oleh ayah.

Kategori
Karya

Stop Motion Pertama

Semua mungkin tahu serial Shaun the Sheep atau Timmy Time. Ya, kedua film animasi tersebut adalah contoh film hasil dari teknik animasi bernama stop motion, yaitu membuat obyek fisik statis bergerak sendiri dengan cara menyusun susunan gambar yang berurutan gerakannya. Cara membuat rekaman gambarnya pun sederhana, dengan cara difoto, setiap frame gerakan adalah satu foto. Kira-kira begitu. Stop motion adalah teknik animasi paling sederhana dan juga cerdas. Stop motion adalah cara tepat mengajari anak untuk kreatif.

Pada Juni 2010 yang lalu Sofia dan ayah membuat animasi sederhana di atas. Animasi yang sangat pendek, hanya 4 detik. Sepertinya hasilnya kurang memuaskan dia. Mungkin karena durasinya yang terlalu singkat.

Nah, beberapa hari yang lalu kami sudah buat beberapa proyek animasi baru, tapi ayahnya belum sempat mengkompilasi jadi stop motion. Kali ini Sofia ikut terlibat langsung dan tertarik lihat hasilnya. Nantikan ya 😉

Kategori
Arsip

Ke Museum Kartini, Jepara

7 Juli 2012 Sofia sama ayah ke museum Kartini di Jepara. Tempatnya di pojok utara alun-alun.

Kategori
Arsip

Jepara

Sofia dan mama di pantai Bandengan, Jepara, pada 23 Juni 2012.
Sofia dan mama di pantai Bandengan, Jepara, pada 23 Juni 2012.

Sejak 19 Juni 2012 Sofia sudah pindah ke rumah baru di Jepara.

Kategori
Arsip

Lulus TK

Pada 13 Juni 2012 lalu Sofia akhirnya lulus dari sekolah TK Tanah Tingal. Ini adalah foto-foto ketika Sofia pentas perpisahan kelas TK B.

Bila rencana keluarga kami untuk meng-homeschooling-kan Sofia berjalan lancar, mungkin TK ini adalah sekolah terakhir Sofia, sebelum kuliah nanti. Itu bila Sofia ingin kuliah.