Tahun 2023 lalu, saya membuat proyek bernama Books Of The Month (BOTM) untuk diri saya sendiri. Proyek ini mengharuskan saya untuk baca minimal satu buku setiap bulan yang juga akan di share lewat instagram saya setiap akhir bulan. Jadi mau tidak mau, pasti saya baca satu buku dalam sebulan. Syukurlah hasil bacaan dari proyek ini ternyata melebihi ekspektasi saya! Selain itu saya juga berhasil memenuhi challenge goodreads 25 books in a year, hehehe..
Nah, pada kesempatan kali ini saya akan menulis review buku-buku pada setiap bulan yang saya baca untuk BOTM. Semoga review ini bermanfaat dapat memberikan ide untuk bacaan Anda selanjutnya!
1. Januari
– Untuk Negeriku (Moh. Hatta)
– Ford County (John Grisham)
Pada bulan Januari saya baca dua buku, yakni; Ford County oleh John Grisham dan Untuk Negeriku, sebuah otobiografi oleh Mohammad Hatta.
Ford County merupakan sebuah kumpulan cerpen dengan total 7 cerpen di dalamnya. ‘Anak Yang Aneh’ adalah favorit saya sejauh ini. Berbeda dengan buku-buku John Grisham lainnya yang lebih condong ke kisah hukum atau kehidupan pengacara, Ford County mengisahkan cerita-cerita pendek yang semuanya terjadi di Ford County, Missisippi. Ford County sendiri adalah latar untuk novel John Grisham lainnya yang berjudul A Time To Kill. Buku ini bagus, tapi bukan favorit saya. Buat orang-orang yang ingin mulai membaca John Grisham, saya sarankan jangan mulai dari buku ini. Saya rasa lebih cocok untuk mulai baca karya John Grisham dari The Firm atau The Client. Ford County ini cocok untuk dijadikan selingan buat Anda yang sudah terbiasa membaca gaya John Grisham.
Selanjutnya Untuk Negeriku. Saya kaget waktu mengetahui bahwa buku ini memiliki 3 bagian, dan Bung Hatta sendiri yang menulis semua bagiannya! Yang saya baca dan review ini hanyalah bagian pertama saja. Lewat buku pertama ini Bung Hatta menceritakan masa kecilnya di Bukittinggi, hingga bersekolah di Padang, kuliah di Belanda dan kemudian aktif dalam dunia politik. Beliau bahkan memaparkan banyak detail-detail kecil seperti struktur keluarganya di Bukittinggi, latar belakang keluarga beliau yang kebanyakan merupakan ulama. Saya salut dengan perjuangan beliau menempuh pendidikan akademis, Pak Hatta juga tak pernah lupa untuk belajar ilmu agama. Kita juga disuguhi dengan berbagai cerita tentang pertemanan beliau dengan Ir. Sukarno.
Saya rasa materi sekolah (setidaknya pada masa kecil saya) tidak mengajarkan banyak hal tentang Bung Hatta. Kita hanya belajar bahwa Mohammad Hatta adalah seorang wakil presiden pertama Indonesia dan salah satu proklamator kemerdekaan Indonesia bersama dengan Ir. Sukarno. Namun setelah membaca otobiografi ini, saya jadi sadar bahwa ada banyak sekali yang belum saya ketahui tentang Bung Hatta. Menurut saya buku ini wajib untuk dibaca semua orang, terutama para muda-mudi Indonesia. Bung Hatta adalah seorang sosok yang sangat menginspirasi buat saya.
2. Februari
– Tuhan Ada Di Hatimu (Husein Ja’far Al-Hadar)
Salah satu bacaan favorit saya tahun ini! (Bukan bermaksud favoritism karena susah sekali memilih buku favorit, tapi…. ah gitu deh) Menurut saya, buku ini cocok sekali untuk dibaca kaum muda dari generasi milennial dan gen z seperti saya. Terutama untuk orang-orang yang merasa takut untuk membaca buku kategori agama namun merasa ingin mendekatkan diri lebih dalam pada agama, saya rasa buku ini adalah buku yang cocok untuk memulainya.
Habib Ja’far pandai menjelaskan hal lewat bercerita. Dan kisah-kisah dalam buku ini juga relatable pada zaman ini. Saya akui ada banyak pertanyaan-pertanyaan saya yang terjawab lewat buku ini. Pokoknya keren!
3. Maret
– The Hunger Games (Suzanne Collins)
Awalnya saya tidak tertarik membaca buku ini karena 1. Genrenya dystopian, dan 2. Saya sudah pernah menonton filmnya. Namun dikarenakan saya kehabisan bacaan dan nggak punya ide mau baca buku yang mana lagi, akhirnya saya pinjam buku ini dari perpus. Dan wow, novel ini ternyata lebih bagus dari ekspektasi saya..
Seperti novel genre dystopian lainnya, dunia Hunger Games memiliki latar belakang masyarakat yang menderita karena sistem pemerintahan mereka yang kejam. Sistem pemerintahan ini mengharuskan setiap distrik setiap tahun untuk mengundi secara acak dan mencari 2 anak dengan rentang usia 12-18 tahun untuk bertanding mati-matian di arena Hunger Games setiap tahunnya. Tokoh utama novel ini bernama Katniss Everdeen, seorang remaja perempuan berusia 16 tahun. Katniss ini seorang pemanah yang andal. Keluarga Katniss terbiasa untuk melakukan pemberontakan kecil-kecilan dengan cara berburu binatang liar di hutan untuk memberi makan keluarga mereka. Unsur survival pada buku ini bikin deg-degan. Karena itu saya tidak menyarankan buku ini pada orang yang tidak menyukai grafik kekerasan.
Setelah menyelesaikan buku Hunger Games pertama, saya langsung lanjut membaca seri keduanya, yakni The Hunger Games: Catching fire dan seri terakhirnya yaitu The Hunger Games: Mockingjay. Saya bisa mengerti kenapa seri The Hunger Games ini sangat populer dan bahkan dibuat filmnya. Suzanne Collins memang pandai membuat alur cerita yang menarik untuk diikuti. Dan itu terbukti dengan adanya film prekuel Hunger Games yang tahun lalu muncul di bioskop. Yaitu The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes.
Bila Anda suka membaca novel-novel dystopian lainnya seperti The Maze Runner atau Divergent, saya sarankan Anda untuk membaca The Hunger Games juga.
4. April
– Barking Up The Wrong Tree (Eric Baker)
Tahun ini saya mulai baca buku self improvement lagi. Barking Up The Wrong Tree merupakan salah satunya. Saya sering melihat orang-orang merekomendasikan buku ini lewat berbagai platform media sosial. Kebetulan saya punya versi kindlenya, hehe.
Barking Up The Wrong Tree mengajarkan kita tentang keberanian, kepercayaan diri, serta mental untuk bangkit dan terus maju, serta banyak ilmu lainnya yang tak bisa saya sebutkan satu-persatu. Kutipan populer dari buku ini adalah:
We spend too much time trying to be “good” when good is often merely average. To be great we must be different.
– Eric Baker
Begini arti yang saya tangkap dari kutipan tersebut; Seringkali kita menghabiskan terlalu banyak waktu untuk bekerja keras supaya terlihat ‘baik/bagus’ di mata orang lain. Padalahal definisi ‘baik’ itu relatif. Dan seringkali kita hanya berusaha mencocokkan diri kita dengan standar sosial/lingkungan di sekitar kita supaya terlihat baik. Karena itu kita harus mengenali diri sendiri dan menerima keunikan diri kita sendiri. Serta mindfulness atau sadar sepenuhnya dengan apa yang kita lakukan supaya tujuan kita memang benar-benar baik bagi diri kita sendiri dan orang lain.
Sejauh ini saya suka bukunya. Tidak terlalu berat untuk dibaca dan diisi dengan kisah-kisah yang terjadi di dunia nyata. Cukup memenuhi ekspektasi saya untuk buku yang di review dan direkomendasikan banyak orang.
5. Mei
– A Time To Kill (John Grisham)
A Time To Kill mengisahkan tentang Jake Brigance, seorang pengacara muda yang harus berjuang mati-matian pada sebuah kasus yang terjadi di Missisippi, Amerika Serikat. Demi menyelesaikan kasus ini, Jake harus menghadapi berbagai macam bahaya yang mengancam nyawanya dan keluarganya.
Iya, saya baca buku John Grisham lagi.. (Tahun ini saya sudah membaca total 3 novel John Grisham :p) Seperti biasa, novel hukum John Grisham membawa ketegangan dan rasa penasaran hingga akhir ceritanya. Sebetulnya ada sekitar 5 seri buku John Grisham dengan tokoh Jake Brigance. Karena ini buku pertama yang saya baca dengan tokoh Jake Brigance, saya tidak yakin apakah yang ini favorit saya.
6. Juni
– Supernova: Ksatria, Putri & Bintang Jatuh (Dee Lestari)
Ini adalah karya Dee Lestari yang pertama kali saya baca! Saking menariknya, novel ini saya selesaikan dalam sekali duduk.
Supernova adalah sebuah serial fiksi karangan Dee Lestari. Supernova memiliki 6 seri. Yang saya review ini adalah seri pertamanya. Seri pertama ini ini memiliki 3 tokoh karakter utama. Masing-masing memiliki pov sendiri dengan cerita dan jalan hidup yang unik. Saya suka sekali elemen sains dalam novel ini. Untuk orang-orang STEM, anda pasti akan tertarik baca novel ini 🙂
7. Juli
– Supernova: Petir (Dee Lestari)
Setelah puas dengan seri pertama supernova, saya agak kecewa dengan seri keduanya. Sebab buku pertama dan kedua ternyata berisi cerita yang berbeda dengan tokoh yang beda pula.
Setelah menyelesaikan Petir, saya lanjut membaca Supernova: Akar. Setelah itu saya menyerah dan berhenti baca seri Supernova ini. Soalnya ada buku-buku lain yang mengantre ingin saya baca juga, wkwkwk.
8. Agustus
– Asian Godfathers (Joe Studwell)
– Optimis Rasional (Matt Ridley)
Pertama-tama, saya akan mereview Asian Godfathers yang ditulis oleh Joe Studwell. Jadi kenapa saya bisa sampai genre ini? Ceritanya, saya dan Ayah sedang membahas tentang crazy rich dan konglomerat di Asia Tenggara, lalu Ayah memberikan saya buku ini. Satu-satunya buku tentang godfathers Asia lainnya yang pernah saya baca hanyalah biografi Oei Hui Lan. Singkatnya, Oei Hui Lan adalah putri seorang konglomerat terbesar di Asia pada abad ke-20 yang sering disebut sebagai Raja Gula.
Kembali ke Asian Godfathers.. Saya akui saya tidak membaca buku ini hingga selesai. Sebab topiknya lumayan asing buat saya, serta ada banyak sisi ekonomi dan bisnis dalam buku ini yang bikin saya harus.. mikir membacanya. Namun saya belajar banyak tentang perdagangan di Asia pada abad ke-20 hingga abad 21. Saya juga jadi tahu banyak tentang sisi gelap para konglomerat super duper kaya ini :v Satu hal yang saya suka pada buku ini adalah riset Joe Studwell yang mendetail serta grafik dan tabel-tabel yang jelas (meskipun bacanya saya harus mikir berat).
Selanjutnya saya akan mereview Optimis Rasional oleh Matt Ridley. Saya menyukai buku Matt Ridley lainnya berjudul Genom yang membahas DNA dan genetik manusia. Matt Ridley bukanlah seorang ilmuwan, namun ia senang belajar dan menulis tentang sains. Optimis Rasional berisi tentang dunia yang penuh dengan ekspektasi dan prediksi, dan bagaimana cara kita mengatasinya. Matt Ridley menggunakan banyak metafor-metafor dan mengambil contoh dari sejarah untuk menjelaskan tentang optimisme. Menurut saya buku ini cocok untuk dibaca individu yang sering pesimis. Saya sendiri tidak begitu menikmati buku ini. Kalau boleh memilih, saya lebih suka Genom daripada Optimis Rasional.
9. September
– Rework (Jason Fried & David Heinemeier Hansson)
Author Rework adalah salah satu co-founder Basecamp (Basecamp adalah sebuah perusahaan yang merancang web software), yaitu Jason Fried.
Buku ini mengajarkan pembacanya tentang tips-tips dan mindset berbisnis di era sekarang yang serba digital dan cepat. Dan minset-mindset dalam buku ini juga berguna untuk berbagai hal di dunia nyata, bukan hanya untuk bisnis saja. Buku ini tidak berbasis akademis, namun ditulis dari pengalaman langsung Jason Fried dan David H. H dalam perjalanan bisnis mereka. Bahkan pada awalan buku ini diterangkan bahwa buku ini juga ditulis untuk orang yang tidak pernah tertarik bisnis! Menyenangkan rasanya membaca buku tentang bisnis yang tidak terasa seperti buku bisnis 😀
Wah, saya punya banyak sekali kutipan yang saya sukai dari buku ini. Berikut adalah beberapa dari kutipan favorit saya dari Rework:
“Working without a plan may seem scary. But blindly following a plan that has no relationship with reality is even scarier.”
(Chapter 1) Takedowns: Planning is guessing
“The second something goes wrong, the natural tendendy is to create a policy. ‘Someone’s wearing shorts!? We need a dress code!’ No, you don’t You just need to tell John not to wear shorts again.”
(Chapter 10) Culture: Don’t scar on the first cut
“Write to be read, don’t write just to write. Whenever you write something, read it out loud. Does it sound the way it would if you were actually talking to someone? If not, how can you make it more conversational?”
“And when you’re writing, don’t think about all the people who may read your words. Think of one person. Then write for that one person. Writing for a mob leads to generalities and awkwardness. When you write to a specific target, you’re a lot more likely to hit the mark.
(Chapter 10) Culture: Sound like you
Oke, saya akan berhenti di sini saja. Silahkan baca bukunya sendiri, heheheheheh👹
10. Oktober
– Mindset (Carol S. Dweck)
Mindset terutama mengajarkan kita tentang perbedaan fixed mindset dan growth mindset. Buku ini dibagi menjadi delapan bagian. Setiap bagian menjelaskan hal-hal yang spesifik seputar mindset dan cara berpikir manusia. Contohnya seperti jenis-jenis mindset, memahami mindset, dan dari mana datangnya mindset?
Menurut saya buku ini terutama cocok untuk dibaca para orangtua atau siapapun yang ingin menimba ilmu untuk parenting di masa depan. Sebab mindset adalah sebual hal yang sangat berkaitan dengan lingkungan dan asuhan.
Di bawah ini adalah tiga kutipan favorit saya dari buku Mindset:
“Ketika masalahnya berhubungan dengan perilaku atau hubungan mereka, anak-anak dengan mindset tetap merasa dihakimi, sementara anak-anak bermindset tumbuh merasa dibantu.”
“Mindset tumbuh benar-benar memungkinkan orang untuk mencintai apa yang mereka lakukan–dan tetap akan mencintainya meskipun menghadapi banyak kesulitan. Banyak orang bermindset tumbuh tidak bercita-cita sampai ke puncak. Mereka sampai ke puncak sebagai akibat dari melakukan apa yang mereka cintai. Puncak adalah sesuatu yang sangat didambakan oleh orang-orang bermindset tetap, tetapi puncak itu justru dicapai oleh banyak orang yang memiliki mindset tumbuh sebagai efek samping dari antusiasme mereka terhadap hal yang mereka kerjakan.”
“Semangat untuk mengembangkan diri dan tetap melakukannya, sekalipun (atau khususnya) ketika keadaan tidak berjalan dengan baik, merupakan tanda mindset tumbuh. Mindset inilah yang memungkinkan orang-orang untuk berkembang ketika mengalami masa-masa paling menantang dalam hidup mereka.”
– Carol S. Dweck
11. November
– The Help (Kathrynn Stockett)
The Help adalah salah satu buku favorit saya sepanjang masa. Saya pertama kali membacanya sewaktu SD. Saya tidak mengerti hal apa yang membuat saya begitu meyukai buku ini.. Mungkin karena salah satu karakternya relatable dengan saya (terlalu tinggi, rambut sulit diatur, kutu buku). Namun pelajaran-pelajaran hidup dari buku ini juga bagus, diselingin dengan komedi-komedi.
The Help mengisahkan tentang dua orang perempuan kulit hitam–Aibeleen Clark & Minny Jackson–yang bekerja sebagai pelayan untuk orang kulit putih di Jackson, Missisippi. Kedua wanita ini bekerja sama dengan seorang gadis kulit putih setempat bernama Skeeter Phelan untuk menulis sebuah buku berisi kisah-kisah para pelayan yang bekerja pada keluarga-keluarga kulit putih. Novel ini memiliki latar belakang tahun 1960, dimana rasisme dan hak-hak antar kulit berwarna masih menjadi perbincangan yang sengit.
Mungkin bagi saya yang waktu itu masih SD, background dalam dunia The Help (dan fakta bahwa kejadian-kejadian di novel ini terinspirasi dari kejadian nyata) bisa jadi mencengangkan buat saya.
12. Desember
– The Psychology of Money (Morgan Housel)
Di rumah ada banyak sekali buku tentang keuangan dan investasi, namun saya belum pernah menyentuhnya sama sekali (kecuali sebuah buku komik tentang biografi Warren Buffet). Akhirnya tahun ini saya memutuskan untuk keluar dari zona nyaman dan baca buku investasi.
Saya bisa paham kenapa The Psychology of Money bisa menjadi salah satu buku keuangan paling populer pada masa ini. Isi yang dibahas relatif umum dan ramah untuk pemula.
Keahlian dalam mengelola uang tidak ada hubungannya dengan gelar sarjana atau sekolah anda. Dunia finansial atau keuangan sering disangkut-pautkan dengan kemampuan akademis. Namun, ada jutaan orang dengan gelar akademis yang luar biasa tetai payah dalam mengelola uang mereka. Dalam dunia keuangan, seseorang tanpa gelar sarjana, pengalaman formal, atau koneksi bisa saja punya uang lebih banyak mengalahkan seorang filantropis lulusan universitas terkemuka dengan gelar MBA.
Keunikan dunia keuangan adalah fakta bahwa dalam pengelolaan uang, mengelola uang dengan baik tidak ada hubungannya dengan kecerdasan Anda dan lebih banyak berhubungan dengan perilaku Anda. Dan perilaku sukar diajarkan, bahkan kepada orang-orang yang sangat cerdas.
Buku ini cocok bagi orang yang ingin belajar untuk melek finansial atau ingin menambah ilmu tentang dunia keuangan.
Itu tadi adalah review BOTM 2023 saya. Untuk tahun ini sepertinya saya akan libur BOTM dulu karena saya akan fokus menyiapkan ujian kelulusan Paket C dan UTBK. Namun saya akan tetap berbagi hasil bacaan saya lewat instagram dan blog bila sempat. Hanya saja mungkin buku bacaan tahun ini tak akan sebanyak tahun lalu.
Terima kasih sudah membaca!
– Sofia
(8 Februari 2024)
p.s not proofread